Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Mahfud MD Nilai Pemilu Terbaik di Indonesia Adalah Tahun 1999-2004, Ini Alasannya!

 


Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai bahwa pemilu terbaik dalam sejarah bangsa Indonesia hingga saat ini adalah tahun 1999-2004.

Menurut Mahfud MD hasil pemilu pada tahun 1999 hingga 2004 itu menghasilkan anggota DPR yang bagus, melahirkan produk-produk hukum yang baik, selain itu tidak ada korupsi.

“Ndak ada korupsi, bagus, DPR nya bagus, produknya bagus-bagus, lahir undang-undang KPK, lahir undang-undang MK, undang-undang komisi yudisial,” ucap Mahfud MD saat mengisi ceramah di Masjid Kampus UGM, 2 April 2023.

Mahfud MD yang pada zaman itu pernah menjadi Menteri Pertahanan mengatakan, bahwa saat itu tidak ada korupsi sepeti di zaman Habibie. 

Demikian juga dengan zaman Megawati meskipun saat itu terjadi persolan tentang penjualan aset, itu pun bukan korupsi tapi bisnis.

Menurut Mahfud MD, semenjak pemilu tahun 2004 barulah muncul persoalaan korupsi. Selain itu, sejak pemilu itu jugalah muncul politik uang.

Dari hasil studinya, Mahfud MD mengatakan bahwa dalam setiap perubahan rezim, diawalnya itu hukum selalu baik, namun setelah itu semakin jelek.

“Setiap perubahan suatu rezim atau suatu era, hukum itu berjalan baik. Tapi sesudah sekian lama hukum menjadi jelek, jelek, jelek, karena kontrolnya berubah,” jelasnya 

Dia pun mencotohkan dalam setiap rezimnya itu, seperti pasca kemerdekaan awalnya berjalan baik, namun lama-lama muncul konflik.

Hal yang sama juga terjadi pada masa demokrasi terpimpin, awalnya juga berjalan tertib, tapi lama-lama kesenjangan berkepanjangan.

Begitupun pada masa orde baru, awalnya juga berjalan hebat, kebebasan pers, undang-undang DPR dan lain sebagainya diatur semua hingga tahun 1669. Tetapi mulai tahun 1971 mulai kembali jelek.

Era reformasi pun begitu, awalnya hebat namun lama-kelamaan terjadi degradasi-degradasi yang mencedarai demokrasi itu sendiri. 

Menurutnya hal ini mestinya harus diperbaiki kedepannya, adapun beberapa hal yang menjadi sorotannya adalah keberadaan partai politik.

Sebab, menurutnya partai politik adalah instrumen konstitusi untuk menjaga negara.

Oleh sebab itu partai politik itu harus diperbaiki tata kelolanya dan proses rekruitmen politisinya.

“Banyak orang mengatakan sekarang di medsos, bubarkan DPR, bubarkan parpol. Saudara, itu adalah pilihan yang sangat jelek. Saya ingin tegaskan bahwa daripada tidak ada DPR, daripada tidak ada parpol, lebih baik kita mempunyai DPR dan Parpol meskipun jelek,” sebutnya. 

Selain itu, partai politik itu mestinya dibangun sebagai bentuk rekruitmen kepemimpinan bangsa.

Oleh sebab itu parpol harus ada tatapi harus bersaing untuk memilih pemimpin yang benar.

“Jadi partai politik itu bukan untuk saling menjatuhkan, saling meniadakan, saling membunuh, kalau ini kalah maka pecah, nggak boleh. Yang menang ini harus diterima sebagai produk yang fair,” katanya.

Terakhir ia pun mengingakan, bahwa tidak ada partai politik yang baik benar dan tidak ada pula partai politik yang jelek benar, semuanya ada baiknya dan ada juga koruptornya, maka hal inilah yang harus diperbaiki kedepannya.

Sumber Berita / Artikel Asli : Haluan

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved