Sekretaris DPC PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman, meminta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak melakukan pembohongan publik.
Hal ini terkait maraknya baliho bergambar putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep di Depok, Jawa Barat dengan tulisan 'PSI Menang Wali Kota Kaesang'.
“Sekarang jelaskan apa hubungannya PSI menang dengan Kaesang wali kota? Menang itu harus lebih dari 12 kursi dong,” ucap Ikravany seperti dikutip dari - jaringan Suara.com, Selasa (6/6/2023).
Diketahui, pada Pilkada Depok 2019 lalu PSI hanya memperoleh satu kursi suara. Sedangkan jawarnya PKS dengan 12 kursi.
Ia kemudian menyinggung target PSI Depok pada Pilkada 2024 yang hanya 6 kursi.
“Dengan asumsi sekarang PKS 12 kursi, kalau dia (PSI) targetnya 15 kursi boleh lah dia bilang PSI menang. Targetnya saja 6 kursi, berarti dia sendiri tahu kalau targetnya nggak menang, tapi kok berani ngomong begitu,” katanya.
Ikravany kemudian meminta Giring tidak berusaha untuk memanipulasi suara di Pemilu.
“Itu hak pilih semua orang, tapi ya kampanyenya jangan tipu-tipu lah,” kata dia.
Meski demikian, terkait Kaesang kata dia, bisa saja menang di Depok dengan dukungan dari parpol lain di luar PSI.
“PSI menang atau tidak Kaesang tetap punya kesempatan untuk jadi Wali Kota Depok,” lanjutnya.
PDIP Kritik PSI
Ikravany Hilman sebelumnya juga mengkritisi sikap PSI yang dianggap tidak punya kader potensial untuk dimajukan sebagai bakal calon wali kota Depok.
Dia menilai tindakan PSI tersebut sudah seperti memanfaatkan status Kaesang Pangarep yang merupakan seorang putra presiden.
“Sebetulnya memang ini fungsi partai melakukan pengkaderan. Jangan sampai kegagalan pengkaderan mengambil jalan pintas,” ujar Ikravany Hilman.
Ia kemudian heran partai yang diketuai Giring Ganesha itu tidak memilih kadernya sendiri sebagai seorang Wali Kota Depok.
“Kenapa nggak Giring yang dimajukan di Depok, kenapa Kaesang?” katanya.