Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Poster Airlangga-AHY Sudah Beredar Luas, Jadi Poros Keempat?

 

Potensi Koalisi Indonesia Maju (KIM) pecah bukan isapan jempol belaka. Pemilihan calon wakil presiden yang molor jadi salah satu indikatornya.

Kabar yang beredar bentrok akan pecah jika anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka tidak jadi diusung sebagai pendamping Prabowo Subianto.

Jika itu terjadi, maka PAN akan terus menyodorkan nama Erick Thohir. Sementara Partai Golkar berpotensi menolak karena mereka menginginkan Airlangga Hartarto.

Kebuntuan penentuan cawapres itu akan membuat Golkar mengajak Partai Demokrat keluar dari koalisi.

Iming-imingnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa diusung sebagai calon wakil presiden pendamping Airlangga Hartarto.

Sementara Prabowo bertahan bersama PAN dengan mengusung Erick Thohir sebagai cawapres.

Skema ini bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, kini poster Airlangga Hartarto berpasangan dengan AHY sudah tersebar luas di platform pesan singkat WhatsApp, Kamis malam (19/10).

Salah satunya, poster Barisan Nusantara 2024 yang memasang gambar Airlangga dan AHY sebagai capres dan cawapres.

Tertulis juga dalam poster itu nama Koalisi Kerakyatan dan Kebangsaan sebagai nama pengusung pasangan tersebut.

Golkar dan Demokrat Bisa Pisah dari Prabowo Usung Airlangga-AHY

Peluang terbentuknya poros keempat pada Pilpres 2024 masih sangat terbuka.

Pasalnya, hingga saat ini Prabowo Subianto bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM), tidak kunjung mendeklarasikan nama bakal cawapres.

Padahal, dua calon capres lain, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sudah mendaftar ke KPU RI sebagai peserta Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, menilai bahwa penentuan bakal cawapres Prabowo terbilang banyak, sehingga tidak akan diumumkan.

Ada sejumlah nama yang menguat sebagai cawapres. Seperti Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ridwan Kamil.

“Masih mungkin (empat poros di Pilpres 2024), karena koalisi Prabowo saat ini cukup besar, sementara tokoh yang muncul terkesan sulit mencari kepastian. Padahal, Prabowo leluasa menentukan,” kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa waktu lalu, Jumat (20/19).

Potensi perselisihan ini muncul jika terjadi kebuntuan dalam penentuan bakal cawapres. Khususnya, ketika Gibran Rakabuming Raka tidak jadi diusung sebagai pendamping Prabowo.

Golkar bersama Demokrat saja bisa berpisah dan mengusung duet Airlangga Hartarto-AHY. Sementara Prabowo bisa maju bersama Erick Thohir dengan kendaraan Gerindra dan PAN.

“Pasangan Airlangga-AHY juga masih berpeluang menang. Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan,” tutupnya. 

Sumber Berita / Artikel Asli : rmol

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved