Setelah berkelana ke kota-kota di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, Indonesiana.TV sampai juga di Papua. Membawa tema “Sosialisasi dan Diskusi Visualisasi Konten Kebudayaan”, Kelana Indonesiana.TV kali ini diselenggarakan oleh Balai Media Kebudayaan (BMK) Kemendikbudristek bersama Anggota Komisi X DPR RI, Robert Joppy Kardinal, di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Menurut Robert, sosialisasi dan diskusi ini merupakan wujud dukungan negara kepada anak-anak muda di Papua. Ia sangat mendukung upaya menjadikan budaya lokal sebagai sumber gagasan untuk memajukan masyarakat, khususnya masyarakat Papua. Kendala yang dihadapi, seperti masih minimnya fasilitas produksi, dapat dijembatani melalui forum diskusi seperti ini.
“Indonesiana.TV jadi tantangan untuk kita, bagaimana kita membuat karya audio-visual yang bagus. Saya yakin Papua Barat Daya bisa menjadi provinsi yang maju, bukan hanya di sisi fisik infrastruktur, tapi terutama budayanya. Maka kita harus memanfaatkan fasilitas negara seperti Indonesiana.TV ini untuk mewujudkan pemajuan budaya Papua,” ucap Robert, dalam keterangannya, Kamis (7/12).
Hal itu diamini Kepala BMK Kemendikbudristek, Retno Raswaty. Dituturkan Retno, arsip budaya dalam bentuk karya audio-visual sama pentingnya dengan arsip dalam bentuk teks dan media lainnya. Karena itu, Indonesiana.TV terus berkolaborasi dengan para sineas dari seluruh Indonesia bersama-sama menghasilkan karya yang mendukung pemajuan kebudayaan Indonesia.
“Indonesiana.TV memiliki program open call yang mengundang para sineas untuk menghasilkan karya. Selain itu, Indonesiana.TV juga terbuka terhadap kerja sama produksi konten pendukungan komunitas dan kurasi konten-konten yang sudah ada. Nantinya, karya-karya itu menjadi aset budaya kita,” beber Retno.
Pada kesempatan ini, Retno memperkenalkan kanal Indonesiana.TV yang dikelola BMK sebagai jendela pengenalan ragam budaya tanah air kita. Indonesiana.TV dapat diakses melalui laman web indonesiana.tv, aplikasi PlayStore, dan jaringan Indihome saluran 200 (HD) dan 916 (SD).
“Interaksi dengan Indonesiana.TV bisa dilakukan melalui akun media sosial kami," kata Retno.
Upaya Kerja Bersama
Sementara itu, seniman pahat sekaligus Ketua Sanggar Papuani, Musik dan Tari Tradisional, Anies Yewun mengatakan, “Papua memiliki banyak sekali ragam budaya. Namun seiring waktu, budaya kita sendiri mulai tak dikenali oleh generasi muda. Salah satunya karena tak ada saluran yang mewadahinya, sehingga budaya sulit diwariskan kepada generasi mendatang.”
Dengan adanya Indonesiana.TV, ia berharap budaya Papua bisa lebih tergali dan dikenal di seluruh masyarakat negeri dan mancanegara.
Hal yang sama diungkap Danny Mambrasar, sutradara salah satu film program Layar Anak Indonesiana. Menurut Danny, Indonesiana.TV merupakan wadah yang tepat untuk menuangkan segala ide dan karya terkait seni dan budaya, khususnya dari tanah Papua.
“Satu per satu budaya kita akan hilang jika tidak kita jaga dan wariskan melalui karya. Indonesiana.TV adalah wadah yang tepat untuk kami. Kami sebagai seniman dan generasi muda sangat bangga bisa ambil bagian dalam keberadaan Indonesiana.TV,” ujar Danny.
Sebagai wadah ekspresi budaya masyarakat, Indonesiana.TV membuka akses kepada publik untuk bisa berkarya bersama.
“Tentunya dalam upaya kerja bersama ini harus disadari pula perlunya proses kurasi dan pendampingan dengan standar yang terukur dari orang-orang yang telah berpengalaman dan memiliki integritas di bidang media dan produksi konten,” ujar Manager Produksi Indonesiana.TV, Dyan Setyowati.
“Sosialisasi dan Diskusi Visualisasi Konten Kebudayaan” di Kota Sorong menjadi penutup rangkaian Kelana Indonesiana.TV 2023. Acara ini terselenggara dengan baik berkat dukungan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXIII yang dikepalai Rinawati Idrus serta Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya.