Dalam kunjungannya ke IKN, Ganjar menyampaikan komitmennya untuk menuntaskan IKN. Ganjar berpandangan bahwa IKN bukan hanya sebuah kota baru yang belum pernah ada di dunia, tetapi lambang harapan baru yang akan menjadi pusat ekonomi hijau dan ekonomi digital yang menghadirkan banyak lapangan pekerjaan.
Terkait pertanyaan mengenai kondisi IKN saat ini, Jubir Muda Ganjar Mahfud, Virdian yang juga hadir langsung di tanah IKN menanggapi dengan membandingkan proyek IKN dengan proyek Semanggi yang dilakukan Sukarno.
“Dulu sebelum Semanggi dibangun Sukarno, Semanggi itu kawasan rawa. Banyak yang mempertanyakan ketika Sukarno membangun Semanggi. Banyak yang bilang tidak masuk akal dan pemborosan dana. Tapi lihat setelah beberapa dekade hasilnya luar biasa. Jatinangor dulunya perkebunan teh, dengan komitmen pembangunan, sekarang menjadi pusat pendidikan di Jawa Barat. Serpong dulu hutan, melalui kolaborasi pemerintah dengan badan usaha, sekarang siapa yang tidak mau tinggal di situ,” katanya.
“Kami anak muda perlu kepemimpinan yang bisa melihat ke depan dan memiliki tekad membangun, melihat tahun bahkan dekade ke depan, bukan hanya yang melihat saat ini kondisinya seperti apa lalu menyerah tidak mau membangun. Visi Mas Ganjar membangun IKN seperti komitmen Sukarno dulu, dan komitmennya 1000 persen,," tegas Virdian.
Virdian juga menyampaikan pesanan Ganjar Pranowo bagi timnya untuk menyerap sebesar-besarnya aspirasi masyarakat terkait IKN.
“Mas Ganjar membangun dengan kehati-hatian, komitmen untuk menuntaskan penting tapi bagaimana dilakukan dengan hati-hati dan melibatkan publik juga sangat diperhatikan. Kami sadar sosialisasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis IKN ini baru dilaksanakan dua kali. Mas Ganjar nitip agar perencanaan-perencanaan IKN ini disebarluaskan dan difasilitasi sama timnya untuk dibaca dan kritik,” katanya.
Arahan Ganjar Pranowo untuk memfasilitasi sosialisasi kajian mengenai IKN tersebut selaras dengan komitmen untuk “menengahkan” masyarakat adat yang telah disampaikan pada hari sebelumnya.
“Ada yang ke Kalimantan dilihat hutannya saja, mungkin pembangunan tidak menarik buat dia. Ada yang ke Kalimantan lihat Proyek IKN-nya saja, soal hutan dan masyarakat tidak terpikirkan. Tapi kalau Pak Ganjar lihat manusianya dulu sebagai pusat pembangunan, lihat alamnya agar tetap terjaga, dan lihat rencana pembangunannya agar optimal. Makanya konsep kotanya ini Kota Z, kota ramah lingkungan, berteknologi tinggi, serta tentram dan nyaman untuk bisa berkarya. Kalimantan tidak akan menjadi satu-satunya, tapi akan dibangun di seluruh titik Indonesia,” ucapnya.