Agar tidak terkena slepetannya sendiri soal urusan tata negara, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disarankan untuk belajar lebih banyak cara mengomunikasikan gagasannya.
Khususnya soal gagasan membangun 40 kota selevel Jakarta dan ide-ide mercusuar lainnya.
Pengamat politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim mengatakan, pernyataan Cak Imin untuk membangun 40 kota selevel Jakarta bisa dibilang janji politik yang butuh perhitungan lebih lanjut.
"Mengembangkan dan menata kota itu tidak mudah. Kota-kota di Indonesia itu tumbuh secara bertahap, menyesuaikan kebutuhan, serta jumlah populasinya," kata Wildan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (25/12).
Karena menurut dosen ilmu komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia ini, Jakarta sejak dahulu memang sudah terkenal dan jadi pilihan pebisnis untuk membangun gedung perkantoran. Sementara itu, untuk pabrik lokasinya di daerah penyangga Jakarta.
"Membangun 40 kota selevel Jakarta bisa saja dimulai dengan mengembangkan kota-kota yang sudah ada. Ke-40 kota yang akan dibangun juga harus dipastikan dulu kesiapan infrastrukturnya, dihitung perputaran uangnya, dan juga dilihat tingkat urbanisasinya," jelas Wildan.
Untuk itu, kata Wildan, Cak Imin perlu berbincang terlebih dahulu dengan para kepala daerah yang sudah terbukti mampu mengembangkan dan menata kota berbasis kondisi ekonominya. Dengan begitu, ada kesinambungan antara kata-kata dengan realita.
"Gaya komunikasi Cak Imin yang sok santai dan mencetuskan ide yang mengejutkan perlu diubah. Sebagai cawapres, Cak Imin memang berpengalaman di politik,” terang dia.
“Namun untuk urusan tata negara, Cak Imin harus belajar lebih banyak termasuk cara mengomunikasikan gagasannya. Tentu agar Cak Imin tidak terkena slepetannya sendiri," pungkas Wildan.