Di tengah konflik militer dan krisis kemanusiaan yang berkelanjutan, jumlah populasi penduduk Gaza semakin menurun.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (28/12), kelangsungan populasi Gaza semakin terancam, akibat kelaparan akut dan keputusasaan di seluruh wilayah.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, upaya pengiriman bantuan ke Jalur Gaza kembali terhambat warga yang kelaparan dan menghentikan konvoi paket bantuan.
"Kemampuan WHO memasok obat-obatan, perlengkapan medis, dan bahan bakar ke rumah sakit semakin dibatasi kelaparan dan keputusasaan orang-orang di perjalanan menuju, dan di dalam Jalur Gaza," ungkapnya, seperti dimuat Asharq Al-Aswat.
Menurut Tedros, jika kondisi itu dibiarkan berlanjut jelas mengancam jumlah populasi Gaza yang kali ini sudah rentan.
"Populasi Gaza berada dalam bahaya besar," kata Tedros.
Sebab itu, Tedros mendesak komunitas internasional mengambil langkah-langkah penting terkait penghentian perang segera, dan memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau seluruh Gaza.
"Keamanan staf kami dan kelangsungan operasi bergantung pada lebih banyak makanan yang tiba di seluruh Gaza dalam waktu dekat,” tambahnya.
Menurut laporan terbaru WHO, sejak perang meletus, kini Gaza hanya memiliki 13 rumah sakit yang berfungsi sebagian, dua rumah sakit berfungsi minimal, dan 21 rumah sakit sama sekali tidak berfungsi.