Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan, 4,4 juta orang Indonesia akan melaksanakan mudik menggunakan pesawat atau angkutan udara. Jumlah pemudik ini terdiri dari 3,6 juta penumpang domestik, dan 812,24 ribu penumpang internasional.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni mengatakan, total potensi penumpang angkutan udara pada 2024 itu naik sekitar 12% dari jumlah penumpang mudik lebaran pesawat pada 2023, dan naik 1% dibanding 2019.
"Dari proyeksi secara total itu diperkirakan 4,4 juta penumpang," ucap Maria saat konferensi pers secara daring, Minggu (17/3/2024).
Dari proyeksi jumlah penumpang itu, Maria mengatakan, masih di bawah total kapasitas angkutan udara di Indonesia. Ia mengatakan, total kapasitas kursi yang tersedia ialah sebanyak 6,72 juta untuk 16 hari masa lebaran 2024 atau setara 420,15 ribu kursi per hari.
Sementara itu, untuk total pesawat yang tersedia mencapai 420 unit. Terdiri dari pesawat Garuda Indonesia 57 unit, Lion Air 85 unit, Citilink 45 unit, Pelita Air 10 unit, Batik Air 59 unit, Susi Air 31 unit, Air Asia 26 unit, Sriwijaya Air 3 unit, Nam Air 3 unit, Wings Air 45 unit, Super Air Jet 46 unit, Transnusa 5 unit, dan Trigana Air 5 unit.
"Ketersediaan pesawat ini tentu mencukupi, karena memang hitungan kami, kita hanya memerlukan pesawat untuk semua rute 320-an, jadi ada kelebihan pesawat," ucap Maria.
Sementara itu, terkait dengan potensi puncak keberangkatan, akan terjadi pada 6 April 2024 berdasarkan data sementara tiket terjual angkutan lebaran 2024 per 15 Maret 2024. Puncak arus baliknya ialah diperkirakan pada 14 April 2024 untuk penumpang angkutan udara.
Maria mengatakan, untuk pengajuan tambahan penerbangan atau extra flight belum banyak diajukan maskapai. Ia menyebutkan, maskapai yang mengajukan extra flight baru penerbangan bertarif rendah
atau low cost carrier (LCC).
"Ada beberapa yang sudah minta extra flight, namun tidak banyak hanya airlines LCC yang minta, seperti Citilink, Air Asia, dan Scoot untuk internasional," tutur Maria.