Salah satu penyebab utama meroketnya harga beras disebabkan oleh cuaca ekstrem seperti badai El Nino yang melanda Indonesia beberapa bulan terakhir ini.
Hal itu menghambat produksi nasional sehingga harga beras naik drastis di pasaran.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah salah satunya dengan cara menyiapkan penanaman beras baru yang jumlahnya 500 ribu hektare.
"Indikasi terjadi El Nino semakin nyata. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memperkirakan, produksi beras turun 1,2 juta ton jika skala El Nino kuat,” kata pengamat pertanian Khudori kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/3).
Dia memperkirakan produksi beras akan turun 5 persen atau setara 1,5 juta ton.
"Untuk mengantisipasi itu, Kementerian Pertanian telah menyiapkan penanaman baru di 500 ribu hektare di 6 provinsi," ujarnya.
Menurutnya, jika langkah pemerintah itu tepat maka pasokan beras akan terjaga di tengah ketidakpastian cuaca di dunia.
"Saat ini penanaman baru di 60 ribu hektare. Jika langkah ini mulus, hasilnya baru diketahui pada November-Desember 2024. Artinya masih serba tak pasti," tutupnya.