Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ini Kata Sri Mulyani Soal Makan Siang Gratis Prabowo

 

Rancangan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada 2025 melebar dibandingkan target defisit APBN pada 2024. Artinya, porsi belanja negara akan semakin membengkak, melampaui target pendapatan negara.

Saat sidang kabinet paripurna terkait pembahasan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025, defisit APBN dirancang sebesar 2,45%-2,8% dari produk domestik bruto (PDB). Lebih tinggi dibandingkan target defisit 2024 sebesar 2,29%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, selain mempertimbangkan situasi global yang masih penuh ketidakpastian, lebarnya defisit juga mengakomodir program dari Presiden terpilih 2024.

"Defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 hingga 2,8 persen dari GDP," ungkap Sri Mulyani seusai sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta awal pekan ini, dikutip Sabtu (2/3/2024).

Defisit APBN pada 2023 sebetulnya juga jauh lebih rendah, yakni hanya sebesar 1,65% dari PDB. Dengan semakin lebarnya defisit pada 2025, maka kebutuhan pembiayaan untuk belanja pemerintah yang tak mampu ditutupi dari pendapatan negara membutuhkan pembiayaan yang berasal dari utang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sidang kabinet paripurna menurut Sri Mulyani mengatakan situasi ketidakpastian global masih sangat tinggi. Ada perang yang belum selesai hingga kejatuhan ekonomi maupun resesi dialami oleh negara-negara maju. Jepang dan Inggris adalah dua di antaranya.

"Bapak Presiden meminta agar itu betul-betul dikendalikan dari soal defisitnya sehingga dalam situasi global suku bunga tinggi dan juga gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih tetap bisa dijaga," tegas Sri Mulyani.

Oleh sebab itu, menurutnya Jokowi minta defisit APBN dikenadalikan. Namun, APBN 2025 kata dia juga diminta harus mengakomodir program dari Presiden terpilih 2024. Pemerintah kini menunggu hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selanjutnya memulai pembicaraan dengan tim pemerintahan baru.

"Jadi yang paling penting adalah pertama adalah komunikasi antara pemerintah sekarang dengan pemerintah yang akan datang untuk bisa mewadahi di dalam rancangannya," ucapnya.

Besaran defisit tersebut akan menjadi patokan bagi Kemenkeu untuk merancang belanja dan penerimaan negara pada 2025. Termasuk program dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sementara ini unggul pada perhitungan KPU.

"Semuanya sudah harus masuk di situ, ga ada yg on top. Gitu ya. Jadi di dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan Kementerian lembaga dan berbagai komitmen-komitmen yang ada," tutur Sri Mulyani.

Sumber Berita / Artikel Asli : cnbc

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved