Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan partai politik lainnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menuturkan kecurigaan publik terhadap suara PSI dinilai wajar dan perlu diinvestigasi.
"PSI naik versi Sirekap tentu menjadi tanda tanya publik. Bahkan publik melihat dengan penuh curiga. Sangat anomali dibandingkan dengan partai yang lainnya. Ini yang perlu diinvestigasi untuk mengetahui datanya secara akurat agar semua transparan," kata Adi Prayitno kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/3).
Pandangannya, suara PSI naik karena berasal dari basis suara PSI terutama di wilayah Provinsi Jawa.
"Tapi mungkin juga data PSI naik signifikan itu karena suara yang diinput di Sirekap berasal dari basis-basis PSI misalnya Jakarta, sebagian di Jatim, dan Jateng," bebernya.
Di sisi lain, lanjut Adi, suara PSI di luar wilayah Jawa cukup lemah cenderung menurun.
"Tapi di luar itu basis PSI lemah dan di Sirekap potensial stagnan atau menurun persentasenya. Karenanya jangan juga buru-buru menghakimi," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar publik menanti hasil resmi dari lapangan atau perhitungan manual dan tidak merujuk pada perhitungan suara di Sirekap.
"Dan yang paling penting real count KPU berisi Sirekap itu bukan hasil resmi perolehan suara. Yang resmi tetaplah hitung manual yang saat ini penghitungannya masih berjenjang dari tps, kecamatan, dan seterusnya. Karenanya publik harus mengawal hasil manual ini," tutupnya.