Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, tidak akan ada kebijakan tol gratis di Indonesia saat masa mudik Lebaran Idul Fitri seperti halnya di Malaysia. Adapun pernyataan ini merespon keluhan dari salah satu Anggota Komisi V DPR RI.
Dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi V DPR RI bersama Menteri PUPR, Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat menyebut banyak masyarakat yang mengeluh akan kenaikan tarif tol, khususnya Tol Pekanbaru-Dumai. Di sisi lain, beredar kabar bahwa Malaysia kini menerapkan tarif tol gratis menjelang Lebaran.
"Mereka dapat pula di Facebook di media sosial itu bahwasanya di Malaysia, katanya, tetangga mereka itu Lebaran ini tol-nya justru gratis. Maklum lah, karena mungkin bertetangga dengan Malaysia mereka perbandingkan," kata Syahrul dalam raker, Senin (1/4/2024).
"Jadi di Maret ada kenaikan tarif tol yang cukup besar di Pekanbaru-Dumai, nah apakah ini bisa dipertimbangkan pak?" lanjut Syahrun.
Ditemui usai Raker, Basuki menegaskan bahwa di Indonesia tidak ada kebijakan tarif tol gratis menjelang Lebaran Idul Fitri 2024. Hal ini lantaran, sejumlah tol yang dibangun di Indonesia merupakan investasi. Ia pun mengaku tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan tersebut.
"Itu kan investasi, investor. Saya pun nggak bisa merintah," ujarnya.
Kendati demikian, Basuki menyebut sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) melaporkan bahwa pihak tersebut telah mengeluarkan inisiatif agar tarif bisa didiskon jelang Lebaran Idul Fitri. Salah satunya adalah Tol TransJawa yang diskonnya mencapai 20%.
Namun, tegasnya, diskon itu bersifat sukarela, bukan sebuah instruksi dari pemerintah.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, menjelaskan, alasan pemerintah tidak mewajibkan adanya diskon tarif tol jelang Lebaran, karena jika diwajibkan maka BUJT tersebut akan menagih potongan harganya kepada pemerintah.
"Karena ini sifatnya sukarela, kalau wajib nanti mereka akan klaim ke pemerintah," terang Hedy.
