Serangan udara Israel terhadap konvoi bantuan di Gaza awal pekan ini mengakibatkan tujuh staf kemanusiaan dari badan amal World Central Kitchen (WCK) meninggal dunia.
Beberapa di antara korban merupakan staf asing dari kewarganegaraan yang berbeda, seperti Australia, Inggris, Polandia.
Israel pada Rabu (3/4) mengakui telah keliru membunuh para pekerja bantuan dan berjanji akan melakukan penyelidikan penuh.
Berikut identitas para korban serangan udara Israel.
1. Saifeddin Issam Ayad Abutaha dari Palestina
Warga Palestina berusia 25 tahun itu dimakamkan dalam sebuah upacara yang dihadiri ratusan orang di kampung halamannya di Rafah pada Selasa (2/4).
“Dia senang bekerja dengan organisasi yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi, hati kami hancur atas kematianmu, Saif,” kata teman dekatnya, Hassan, seperti dimuat BBC.
2. Lalzawmi Frankcom dari Australia
Perempuan yang akrab dipanggil Zomi termasuk diantara staf asing WCK yang tewas akibat serangan udara Israel.
Dia bergabung dengan World Central Kitchen setelah sebelumnya berkarir di Commonwealth Bank.
Postingan media sosialnya menunjukkan dia pernah berada di Pakistan dan Bangladesh saat terjadi banjir pada tahun 2022.
Zomi juga terlihat penah konvoi sepeda motor mengantarkan bantuan ke dataran tinggi Haiti setahun sebelumnya.
"Baginya, ini adalah pekerjaan yang sempurna, dia bisa menyajikan makanan hangat kepada orang-orang yang mungkin sedang mengalami titik terendah dalam hidup mereka," kata teman Zomi, Bryan Weaver.
3. Damian Sobol dari Polandia
Dalam video yang direkam sebelum kematiannya, terlihat Sobol mengabsen bantuan apa saja yang dikirimkan menunju Gaza seperti sistem air, peralatan dapur, dan makanan.
“(Itu) segalanya (dibutuhkan) untuk membuat dapur dan memberi makan orang-orang jika diperlukan,” ujarnya dalam video tersebut.
4. James Kirby, John Chapman, dan James Henderson dari Inggris
Media Inggris melaporkan bahwa ketiganya adalah mantan tentara di militer Inggris, dan bekerja sebagai kontraktor keamanan swasta untuk perusahaan Solace Global yang berbasis di Inggris.
Sementara Kirby yang berusia 47 tahun adalah seorang veteran militer dan bertugas di Bosnia dan Afghanistan.
Mantan komando pasukan khusus Chapman berada di Gaza selama beberapa minggu sebelum dia dibunuh. Keluarganya sangat terpukul dengan kabar kematian Chapman.
“Dia (Chapman) meninggal saat mencoba membantu orang dan menjadi sasaran tindakan tidak manusiawi. Dia adalah ayah, suami, anak dan saudara lelaki yang luar biasa,” kata salah seorang anggota keluarga dari pria berusia 57 tahun itu.
Staf asal Inggris lainnya yakni Henderson, berusia 33 tahun, bertugas selama enam tahun di Royal Marines, pasukan tempur elit angkatan laut Inggris,
5. Jacob Flickinger Warga Ganda Amerika Serikat-Kanada
Pria berusia 33 tahun yang berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Kanada adalah bagian dari tim bantuan yang terbunuh awal pekan ini.
"Mereka yang bertanggung jawab atas kematian (Flickinger) dan rekannya harus dimintai pertanggungjawaban," kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly dalam postingan media sosial yang mengutuk serangan tersebut.