Jakarta - Keberanian NasDem mengumumkan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres yang akan didukung di Pilpres 2024 menghebohkan publik.
Bukannya tanpa alasan, selain karena hampir tak terdeteksi mengenai kapan deklarasi tersebut, Anies yang notabene tak masuk dalam lingkar kekuasaan Jokowi malah dapat dukungan pertama kali secara resmi oleh NasDem yang merupakan partai pendukung Jokowi di dua periode terakhir ini.
Angin perubahan pun nampak membersamai Anies mengingat sampai saat ini, dari kalangan oposisi yang berada di luar lingkar kekuasaan Jokowi, Anies yang disebut jadi yang terkuat. Harapan oposisi yang telah mengambil sikap bersebrangan dengan Jokowi pun dinilai akan tersalurkan lewat Anies.
Meski demikian, analisis berbeda datang dari Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. Menurut Refly, Anies tidak akan total dalam menjadi anti tesis seorang Jokowi.
“Bagi Anies dia tidak bisa mengeksploitasi anti tesis terhadap Jokowi karena dia didukung oleh partai Jokowi juga partai yang masuk dalam pemerintahan Jokowi,” jelas Refly melalui Kanal Youtube miliknya dikutip Selasa (4/10/22).
Atas dasar itu, Refly menganggap Anies tidak akan total dalam mengkiritisi Jokowi karena faktor NasDem itu sendiri.
Faktor NasDem ini pada akhirnya membuat Anies harus “menahan” diri dalam mengeksploitasi kelemahan atau kekurangan Jokowi.
“Jadi cenderung nanti performa Anies adalah pasti yang tidak menyerang Jokowi dan mengekspolitasi kelemahan Jokowi karena NasDem masuk bagian di dalamnya,” jelas Refly.
Menurut Refly, hal berbeda mungkin akan terjadi jika skenario “pembusukan” NasDem dilakukan oleh Jokowi.
“Entah kalau NasDem kemudian ‘dimusuhi” Jokowi dengan memecat semua partai NasDem lalu mengkriminalkan dan mengusust mereka-mereka yang terlibat dalam kasus tertentu, kalau itu Allah A’lam kita nggak paham apa yang akan terjadi,” jelas Refly.
