Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menanggapi isu reshuffle kabinet yang terus menyasar Partai Nasdem.
Menurut dia, jika NasDem direshuffle dari kabinet hal itu justru merugikan Jokowi.
"Pak Jokowi tidak akan me-reshuffle Partai NasDem. Hal tersebut bisa menimbulkan resistensi yang tinggi," ujar Adib kepada GenPI.co, Kamis (29/12).
Ia menilai dampak mereshuffle Partai NasDem akan memperbesar nama Anies.
"Hal tersebut berpotensi memperbesar nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Pilpres 2024," tuturnya.
Oleh karenanya, menurut dia, Jokowi tidak akan berani mendepak Partai NasDem.
"Anies direpresentasikan oleh pendukungnya sebagai simbol oposisi pemerintah. Oleh sebab itu, Jokowi tidak akan berani," kata dia.
"Jadi, Partai NasDem seharusnya dibiarkan saja. Jokowi bisa memainkan kartu As untuk menyaingi Anies dalam Pilpres 2024," pungkasnya.
Sebelumnya, Isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai menambah riak-riak di internal parpol koalisi pemerintah. Elite PDIP terang-terangan menyebut dua menteri dari Partai NasDem yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar layak dievaluasi.
Hal itu dikatakan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat buntut pernyataan Jokowi yang mengamini pertanyaan wartawan terkait isu reshuffle.
"Mungkin (ada reshuffle) ucap Jokowi menjawab pertanyaan awak media usai meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (23/12/2022) lalu.
Hanya saja, Jokowi tak menyebutkan kapan waktu tepatnya reshuffle kabinet itu.
Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai, bahwa isu reshuffle kabinet atau perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju, disinyalir untuk menendang partai NasDem.
Kata dia, sikap NasDem saat ini dinilai sebagai partai koalisi pemerintah namun rasa oposisi.