Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan kini dijuluki sebagai menteri segala urusan.
Namun siapa sangka sebelum mendapat julukan tersebut, Luhut bahkan tidak masuk ke daftar menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diungkap oleh politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Panda Nababan. Panda menceritakan momen saat Luhut meminta tolong pada dirinya karena namanya tidak ada dalam daftar.
"Sewaktu nama dia tidak ada, Luhut mencari saya, menemui dan minta tolong ke saya. Minta tolong, 'Pan, kok aku nggak masuk? Kau tanyalah sama Presiden Jokowi'," ujar Panda, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube Keadilan TV pada Rabu (4/1).
Luhut terus mendesak Panda untuk menanyakan kepada Jokowi mengapa namanya tidak masuk daftar padahal dia merasa pantas untuk itu karena telah mendukung Jokowi.
"Dia hubungi aku lagi, 'Kau ngomonglah, gimana sih aku sampai nggak bisa masuk?' Dia kayanya penasaran dan dia merasa haknya dia, berhak dia (menjadi menteri)," ujar Panda.
Usai berhasil membicarakannya dengan Jokowi, ternyata alasan Jokowi tidak memasukkan nama Luhut lantaran Luhut ditolak oleh 3 elit sekaligus yaitu Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla (JK), dan Surya Paloh.
"Waduh Mas Panda, banyak penolakan terhadap dia. Ibu Megawati nggak setuju dia masuk, terus Pak JK nggak setuju, terus Surya Paloh nggak setuju. Bayangkan itu, 2 pimpinan partai, satu wakil saya," ujar Panda menirukan jawaban Jokowi.
Panda kemudian menyarankan agar Jokowi lebih menggunakan hak prerogatifnya sebagai presiden untuk menyusun kabinetnya sendiri.
