Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Momen Pas Prabowo Berpikir Ulang, Dua Sosok Wanita Ini Jadi Pilihan Untuk Dapatkan Basis NU

 

Jawa Timur (Jatim) wilayah paling penting dalam strategi pemenangan di Pilpres 2024. Basis suara Nahdlatul Ulama (NU) itu jadi rebutan.

Partai koalisi yang mengusung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sudah menentukan bacawapres. Keduanya berasal dari Jawa Timur, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD. Kedua tokoh NU ini sudah dideklarasikan secara resmi oleh partai pengusung.

Bagaimana dengan Prabowo Subianto?, selama ini Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diprediksi akan mendampingi Prabowo.

Namun pascadeklarasi bacawapres Anies dan Ganjar, kemungkinan besar Prabowo tak jadi berpasangan dengan Gibran.

Nilai tawar Jawa Timur kian naik. Sebab, dua figur cawapres yang sudah diumumkan, semua dari Jatim. Prabowo juga sangat mengharapkan dukungan dari kalangan Nahdliyin.

Ada dua tokoh yang paling berpeluang, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah dan putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Kedua figur perempuan ini memiliki basis pemilih yang jelas. Khofifah adalah tokoh Muslimat NU, pemilihnya jelas. Apalagi dia saat ini masih menjabat gubernur, tentu memiliki kekuatan.

Sementara Yenny, merupakan representasi Gus Dur. Yenny juga punya kapasitas, jaringan, basis Nahdlatul Ulama (NU).

Pakar Politik Universitas Hasanuddin Prof Sukri Tamma, menilai masuknya Mahfud MD ke kubu Ganjar menjadi momen pas bagi Prabowo untuk berpikir ulang.

Apakah mengusung Gibran yang tidak terlalu mewakili Jawa Timur namun punya loyalis Jokowi, atau mengambil yang ada kaitannya dengan Jawa Timur dengan basis NU.

Akan tetapi, beberapa daerah lain juga perlu dipertimbangkan. Jatim merupakan daerah tiga besar pemilih terbanyak bersama Jateng dan Jabar. Hitungannya, Jabar akan bersaing ketat, tidak ada yang bisa menang mutlak di sana. Begitu juga Jakarta dan Banten.

Kalau Jawa Tengah dipegang Ganjar, maka Jatim yang tidak dipegang siapa-siapa akan menjadi basis arena tarung bebas. Tetapi, fokusnya tidak boleh hanya terfokus di Jatim saja, provinsi lain juga pasti sudah dihitung.

"Misalnya Bali, NTT, Papua dan lainnya dikuasai PDIP. Kemudian beberapa daerah lain diklaim kandidat yang lainnya. Maka Jatim menjadi patron isu itu, mulai NU dan sebagainya. Itu realitanya," bebernya, Rabu, 18 Oktober.

Dengan begitu, sekarang tinggal Prabowo menentukan saja, apakah mengikuti tren mengambil orang Jatim dan NU atau Gibran yang menyangkut isu Jokowi dan sebagainya. Kalau Gibran maju, maka Jateng tidak bisa dikuasai sepenuhnya oleh Ganjar.

"Kalau Prabowo ambil Gibran, tentu akan memecah suara Ganjar dan pasti akan ada keuntungan
dari sana,” ungkapnya.

Menurut Sukri, Prabowo tidak boleh salah memilih. Hitung-hitungannya harus jelas. Jatim cukup ideal untuk menjadi medan pertempuran Pilpres mendatang, dengan segala kelebihannya.

”Kalau melihat kondisi sekarang, pertarungan Jawa Timur itu benar. Ganjar menjatuhkan pilihan kepada Mahfud itu tidak sekadar Jawa Timur dan NU saja, tetapi karena Pak Mahfud ini punya image lain,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Mahfud dikenal sebagai pendekar dan tokoh reformasi hukum, dianggap cukup lurus, dan kritis. Ini bisa dinilai bahwa Ganjar sedang menambah opsi jualan. Sebab Mahfud bisa menambah image Ganjar yang dikenal humanis dan sebagainya.

Sementara untuk Anies Baswedan, sejak awal memang dianggap sudah menyasar basis Nahdatul Ulama (NU). Itu terlihat jelas dengan memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

"Untuk Anies Baswedan, jelas dari awal memang membidik basis NU. Bahkan itu kan sudah disampaikan juga sama Muhaimin Iskandar. Bahwa dia mewakili dan representasi dari NU dan sebagainya,” kata dia.

Kini tinggal Prabowo Subianto yang belum menentukan figur pendamping. Namun jika melihat isu yang berkembang, pilihannya mengerucut pada dua wilayah. Jawa Tengah dengan figur Gibran Rakabuming Raka, atau Jawa Timur dengan figur Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa.

Erick Thohir yang kian santer dikabarkan mendampingi Prabowo, juga punya banyak nilai plus. Dia dikenal dekat dengan Banser dan punya prestasi di PSSI, yang selama ini menjadi isu olehraga terbesar.

”Erick juga bisa menjadi representasi Jatim, karena dekat dengan Banser, dia cukup diterima,” jelasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved