.jpeg)
Gelombang kedatangan pengungsi Rohingya yang bertubi-tubi merupakan masalah yang tengah dihadapi pemerintah Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berusaha membicarakan persoalan tersebut secara langsung dengan Kepala Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR), Filippo Grandi selama pertemuan di Jenewa pada Senin (11/12).
Dalam diskusi empat mata itu, Menlu Retno menyampaikan kecurigaannya tentang aktivitas penyelundupan dan perdagangan manusia pada kasus kedatangan pengungsi Rohingya di Indonesia.
"Dan saya sampaikan, terdapat dugaan kuat masalah penyelundupan dan perdagangan manusia," ujarnya.
Selain itu, lanjut Retno, dirinya juga meminta agar UNHCR mengurangi beban pemerintah Indonesia dengan mendesak negara-negara penerima pengungsi segera menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
"Saya juga menyampaikan kepada UNHCR di dalam pertemuan tersebut untuk terus mendesak kepada negara pihak Konvensi Pengungsi untuk segera mulai menerima resettlement sehingga beban tidak bergeser ke negara lain seperti Indonesia," paparnya.
Dikatakan Retno, pembicaraan dengan Grandi dilakukan dengan sangat terbuka dan Kepala UNHCR itu memahami masalah yang tengah dihadapi Indonesia dan berjanji akan melakukan berbagai hal untuk menangani arus pengungsi.
"UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin membantu untuk menyelesaikan masalah ini, antara lain dengan memberikan bantuan untuk mendukung kehidupan para pengungsi tersebut," pungkasnya.
