Uni Emirat Arab (UEA) telah mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk melakukan pemungutan suara terkait rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Pemungutan suara tersebut dijadwalkan dilakukan pada Jumat pagi (8/12), seperti dimuat Reuters.
Agar bisa diadopsi, resolusi tersebut membutuhkan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari lima anggota tetap, yaitu Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, dan Inggris.
Resolusi gencatan senjata dibuat oleh negara-negara Arab setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengeluarkan peringatan resmi pada DK PBB terkait situasi di Gaza.
Guterres, yang telah berulang kali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan, akan memberikan pengarahan kepada DK PBB pada hari yang sama.
Selama ini AS, yang merupakan sekutu Israel, menentang gencatan senjata karena yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan di Gaza, sebanyak 17.170 warga Palestina meninggal dunia, dengan 46 ribu lainnya terluka sejak 7 Oktober.
Sementara itu, Israel mengatakan 1.200 orang meninggal dan 240 orang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober.