Meski telah ada imbauan dari Polisi terkait pelarangan kegiatan Sahur On The Road, dua kelompok pemuda di Makassar tetap turun ke jalan, Minggu (17/3/2024) dinihari.
Tepatnya di Jalan Haji Bau, Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.
Dalam insiden ini, dua kubu terlibat saling serang menggunakan batu dan petasan, yang akhirnya menyebabkan satu unit motor ludes terbakar.
Rekaman video amatir yang diambil oleh warga menunjukkan momen ketika dua kelompok pemuda terlibat saling serang menggunakan batu serta petasan.
Kericuhan itu terjadi di tengah malam, saat suasana seharusnya penuh ketenangan menjelang waktu sahur.
"Ndak tau juga ini, mungkin ada na temani perang. Tapi yang lain na dapat," ujar Yuda, saksi yang ditemui di lokasi.
Yuda yang merupakan bagian dari rombongan sahur on the road mengaku, dirinya dan teman yang lain hanya ingin melakukan budaya anak muda itu.
"Saya naik-naik motor tadi sama teman-temanku, pergi sahur on the road, baru tiba-tiba langsung naserang. Kita tidak tau persoalan," Yuda menuturkan.
Beruntungnya, aparat gabungan TNI Polri yang tiba di lokasi terpaksa melepaskan tembakan peringatan berulang kali karena salah satu massa telah membakar motor.
Bahkan dua pemuda nyaris tewas dan sempat disandera berhasil dievakuasi polisi.
Kedua pemuda itu diketahui dibawa ke Polsek Mariso untuk dimintai keterangannya guna mengungkap pemicu bentrokan.
Selain mengamankan dua pemuda, Polisi juga mengamankan dua unit motor sebagai barang bukti. Satu di antaranya yang ludes dibakar.
Untuk sementara, pemicu tawuran dua kelompok pemuda tersebut diduga karena ketersinggungan saat menggelar Sahur On The Road.
Peserta sahur menggunakan knalpot bising hingga menyulut emosi warga dan terjadilah saling serang.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami kronologi peristiwa tersebut.
"Kronologisnya kita masih dalami, kita masih periksa saksi-saksi termasuk juga kita akan cek CCTV di sekitar TKP," kata Devi.
Devi bilang, aparat gabungan telah disiagakan di lokasi tawuran guna mengantisipasi adanya aksi balasan.
Bukan hanya itu, kata Devi, tapi juga meningkatkan patroli guna mencegat konvoi Sahur On The Road.
"Kalau masing-masing dari pihak bertahan, kita masih cek supaya kita bisa lakukan pendekatan nanti, preventifnya nanti seperti apa untuk ke depannya," kuncinya.