Tak hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelombang Rakyat Indonesia alias Partai Gelora juga menjadi sorotan karena mengalami lonjakan suara di Sirekap KPU.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah pun berkomentar saat ditanya terkait kenaikan suara Gelora itu.
"Terus, salah kami apa?" kata Fahri Hamzah dikutip dari Tempo, Minggu (3/3/2024).
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu enggan menanggapi lebih lanjut soal lonjakan suara Partai Gelora.
Menurut Fahri, lebih baik mengikuti jadwal yang ada untuk mengetahui hasil perolehan suara peserta Pemilu 2024.
"Semua lagi kerja amankan suara," tutur Fahri Hamzah.
Seperti diketahui, KPU telah menetapkan hasil Pemilihan Legislatif DPR dan DPD akan diumumkan paling lambat pada 20 Maret 2024. Sedangkan hasil Pileg DPRD Provinsi diumumkan paling lambat pada 10 Maret, dan hasil Pileg DPRD Kabupaten/Kota paling lambat pada 5 Maret 2024.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi mengungkapkan Gelora menjadi slaah satu partai yang mengalami penambahan suara dalam data Sirekap KPU.
"Ternyata bukan hanya PSI, tapi juga Gelora yg mengalami penambahan suara tak wajar. Bagaimana sikap partai2 lain? Kayak adem-adem aja," cuit Burhanuddin dalam akun X-nya @BurhanMuhtadi pada Sabtu, 2 Maret 2024.
Namun, dia tak mengelaborasi lebih lanjut perihal dugaan penambahan suara tak wajar tersebut. Tempo berupaya mengkonfirmasi soal ini kepada Burhanudin, namun pesan maupun panggilan telepon tidak dijawab hingga berita ini ditulis.
Berdasarkan data yang tersebar di media sosial X, perolehan suara Partai Gelora pada 1 Maret pukul 17.00 adalah 1.044.390. Dua jam kemudian atau pukul 19.00, jumlahnya menjadi 1.059.577.