Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

IHSG-Rupiah Terancam Rontok Lagi Oleh Panasnya Sidang MK- Info dari AS

  

Pasar keuangan Tanah Air kembali berjatuhan pada perdagangan Senin (1/4/2024) kemarin di tengah memanasnya sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi(MK).

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih volatile karena pergerakan nilai tukar rupiah dan sentimen pasar yang lebih mengarah ke negatif. Selengkapnya mengenai sentien pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada perdagangan kemarin, Senin (1/4/2024), ditutup ambles 1,15% ke posisi 7.205,06. IHSG pun sempat menyentuh level psikologis 7.100, sebelum akhirnya berhasil memangkas koreksinya dan bertahan di level psikologis 7.200.

Nilai transaksi IHSG pada kemarin mencapai sekitar Rp 11 triliun, dengan melibatkan 17 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 167 saham naik, 455 saham terkoreksi dan 167 saham sideways.

Investor asing mencatatkan kembali penjualan bersih (net sell) kemarin, bahkan nilainya cukup besar yakni hingga mencapai Rp 1,54 triliun di pasar reguler.

Beberapa sektor menjadi penekan IHSG kemarin, dengan sektor keuangan menjadi yang paling memberatkan indeks hingga mencapai 2,7 indeks poin. Selain keuangan, ada sektor transportasi, kesehatan, teknologi, dan konsumer primer.

Sedangkan di bursa Asia-Pasifik, secara mayoritas menguat kemarin, dengan indeks Shanghai Composite China menjadi juaranya yakni melesat 1,19%.

Adapun IHSG menjadi yang terburuk kedua dari tiga bursa saham yang terkoreksi kemarin. Sedangkan yang terparah yakni indeks Nikkei 225 Jepang yang ambruk 1,4%.

Berikut pergerakan IHSG dan bursa Asia-Pasifik pada perdagangan Senin kemarin.

Sedangkan untuk mata uang rupiah pada perdagangan kemarin kembali ditutup melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan kemarin di posisi Rp 15.885/US$ di pasar spot, melemah 0,22% di hadapan dolar AS. Ini menandakan bahwa rupiah semakin mendekati level psikologis Rp 15.900/US$.

Berikut pergerakan rupiah pada perdagangan Senin kemarin.

Adapun di pasar surat berharga negara (SBN), pada perdagangan kemarin harganya berbalik menguat, terlihat dari imbal hasil (yield) yang berbalik menurun.

Melansir data dari Refinitiv, imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara terpantau turun 3 basis poin (bp) menjadi 6,7%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%. Ketika yield turun, maka tandanya investor sedang mengoleksi SBN.

Beberapa pengamat pun menilai penyebab ambruknya IHSG dan rupiah kemarin. Menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri, pelemahan rupiah masih didominasi oleh sentimen global. Selain itu,faktor lainnya yakni pembayaran dividen, pembayaran utang, dan impor minyak.

Sebagai informasi, di momen lebaran pada April 2024 ini, masyarakat cenderung kembali ke kampung halaman atau pun berwisata yang tentu akan memerlukan BBM dalam mobilitas. Maka dari itu, permintaan akan BBM akan naik atau dengan kata lain impor minyak akan melonjak.

Sementara menurut Myrdal Gunarto, Ekonom Bank Maybank Indonesia, pergerakan rupiah tersebut dipicu oleh permintaan tinggi dolar AS di dalam negeri. Mulai dari untuk kebutuhan impor BBM jelang Lebaran atau Idul Fitri 2024 hingga musim pembagian dividen.

"Yang membuat Rupiah melemah karena permintaan dolar tinggi untuk impor BBM, maupun hot money outflow, serta permintaan dolar domestik meningkat saat ada musim pembagian dividen," kata Myrdal kepada CNBC Indonesia, Senin (1/4/2024).

Kendati rupiah nyaris menyentuh level Rp16.000/US$, namun Myrdal meyakini rupiah tidak akan ambles ke area tersebut,karena stabilitas eksternal Indonesia masih terjaga, hingga suku bunga acuan BI Rate masih stabil di level tinggi.

Adapun menurut Rully Wisnubroto, Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia, faktor pendorong pelemahan rupiah utamanya yakni dari eksternal khususnya datang dari AS.

Ketua The Fed, Jerome Powell memberi sinyal tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga. Oleh karena itu, higher for longer masih akan berlangsung untuk beberapa waktu ke depan.

Bahkan menurutnya, pergerakan rupiah dan IHSG kemarin saling terikat, sehingga keduanya pun terkoreksi parah kemarin. Sementara menurut Kukuh Mamia, Ekonom Senior Bank Central Asia, koreksi IHSG disebabkan karena pelemahan rupiah.

Beberapa faktor yang mendorong pelemahan rupiah adalah turunnya surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang kuartal pertama 2024 menjadi US$ 1,8 miliar per bulan dari sebelumnya US$ 3miliar per bulan.

Selain itu, terbatasnya arus modal asing masuk ke obligasi pemerintah juga mendorong pelemahan rupiah dan pada akhirnya IHSG mengikuti. Antisipasi libur panjang lebaran juga mendorong permintaan dolar yang tinggi, membuat rupiah pun merana.

Wall Street Merana, Cuma Nasdaq Gemilang

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah pada perdagangan Senin kemarin, terseret oleh kekhawatiran investor mengenai waktu penurunan suku bunga bank sentral setelah data manufaktur AS yang lebih kuat dari perkiraan mendorong imbal hasil (yield) Treasury kembali meninggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,6% ke posisi 39.566,851 dan S&P 500 terkoreksi 0,2% ke 5.243,77. Sedangkan Nasdaq Composite berhasil ditutup menguat 0,11% menjadi 16.396,83.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur meningkat menjadi 50,3 pada Maret lalu, menjadi yang tertinggi dan pertama di atas 50 sejak September 2022, dari sebelumnya di angka 47,8 pada Februari lalu.

Hal ini menunjukkan sektor manufaktur, yang terpukul oleh kenaikan suku bunga, mulai pulih. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

"Jika perekonomian masih cukup kuat dan sekarang data PMI mulai naik, hal itu menunjukkan mungkin ada tekanan kenaikan pada imbal hasil," kata Keith Lerner, kepala strategi pasar di Truist Wealth di Atlanta, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Inflasi PCE AS pada Februari 2024 naik menjadi 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) , dari sebelumnya pada Januari lalu sebesar 2,4%. Meski begitu, angka ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi PCE cenderung melandai sedikit menjadi 0,3%.
Sementara untuk inflasi PCE inti, yang tidak termasuk makanan dan energi meningkat 2,8% pada Februari lalu, lebih rendah sedikit dari posisi Januari lalu yang tumbuh 2,9%. Angka ini juga sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.

Dengan naiknya kembali inflasi PCE dan pulihnya sektor manufaktur di AS, membuat pasar kembali khawatir bahwa pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tidak akan dilakukan pada pertemuan Juni mendatang.

Apalagi, data tenaga kerja AS terbaru yang akan dirilis pada pekan ini cenderung masih panas, membuat pasar cenderung skeptis pemangkasan suku bunga dapat dilakukan di pertengahan tahun.

investor juga akan memantau data tenaga kerja terbaru AS pada pekan ini, di mana data pembukaan lapangan kerja JOLTS periode Februari 2024 akan dirilis Selasa besok.
Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan pembukaan lapangan kerja JOLTS akan cenderung menurun menjadi 8,79 juta lapangan kerja, turun dari Januari lalu sebanyak 8,86 juta lapangan kerja.

Jika data tersebut benar demikian, maka sektor tenaga kerja di AS cenderung mulai mendingin, meski data tenaga kerja lainnya masih berpotensi panas.
Kini, investor di AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 58% pada Juni, turun dari sekitar 64% pada pekan lalu, berdasarkan perangkat CME FedWatch.

Pejabat penting The Fed yakni Gubernur Christopher Waller dan Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan preferensi mereka adalah kurang dari tiga pemotongan tahun ini.
Investor akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga kedepannya pada pekan ini, dengan 13 dari 19 pejabat The Fed menyampaikan pidatonya.

Sentimen Pasar Hari Ini; Inflasi RI, Sidang Sengketa Pemilu 2024, Pelemahan Rupiah Hingga JOLTS Job Openings

Pasar keuangan RI terpantau berjatuhan kemarin, karena beberapa penyebab seperti investor yang mulai merealisasikan keuntungannya menjelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri pada pekan depan, sidang sengketa pilpres di MK, ambruknya rupiah, dan lain-lainnya.

Diperkirakan, tekanan di IHSG dan rupiah masih akan berlanjut pada hari ini, di tengah ramainya sentimen pasar baik dari dalam dan luar negeri hari ini. Berikut sentimen pasar pada hari ini.

Inflasi Indonesia

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Maret 2024 mencapai 0,52% secara bulananan (month-to-month/mtm) dan 3,05% secara tahunan (year-on-year/yoy) serta inflasi kalender mencapai 0,93%.

Inflasi ini dipicu oleh kenaikan bahan pangan, beras, gula, daging ayam, telur ayam dan bawang putih, saat Ramadan kali ini.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan tingkat inflasi bulanan Maret relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan tahun lalu adapun kelompok pengeluaran penyumbang bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.

Laju inflasi 1,42% dan andil 0,41% dengan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini telur andil 0,09%, daging ayam andil 0,09%, beras andil 0,09%, cabai rawit 0,02% bawang putih andil 0,02%.

Namun, inflasi Ramadan 2024 kali ini lebih rendah jika dibandingkan tahun 2022 yang melesat hingga 0,93%.

"Adapun yang dominan memberikan andil adalah telur ayam ras, daging ayam ras, beras rawit, bawang putih dan bawang merah," kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS), Senin (1/4/2024).

Amalia mengungkapkan inflasi Ramadan kali ini sedikit berbeda dari inflasi sebelumnya. Pada Ramadan-Lebaran 2022 dan 2023, kelompok yang biasanya paling dominan memberikan sumbangan inflasi pada momen Ramadan-Lebaran adalah biasanya makanan, minuman dan tembakau serta transportasi.

Namun, berbeda pada kondisi itu pada Ramadan tahun ini kelompok pengeluaran yang memberikan andil selain makanan, minuman dan tembakau yang terbesar kedua adalah peralatan pribadi andil 0,04%.

"Sementara itu kelompok transportasi andil inflasi lebih rendah 0,01% pada bulan Maret 2024," ungkapnya.

Hal ini, kata Amalia, didorong oleh tarif angkutan udara yang pada Ramadan tahun ini mengalami deflasi 0,97%. Jika dirinci terdapat 20 provinsi yang mengalami deflasi tarif udara dan 17 provinsi yang mengalami inflasi tarif angkutan udara dan 1 provinsi mengalami stagnasi inflasi angkutan udara.

Inflasi Maret ini sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 institusi memperkirakan inflasi Maret 2024 akan mencapai 0,38% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm).

Hasil polling juga memperkirakan inflasi tahunan akan berada di angka 2,88% pada bulan lalu. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 1,71%.

Sebagai catatan, inflasi pada Februari 2024 tercatat 2,75% (yoy) dan 0,37% (mtm) sementara inflasi inti mencapai 1,68% (yoy).

Lonjakan inflasi ini dikhawatirkan bisa mempersempit ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk segera memangkas suku bunga. 

Sidang Sengketa Pemilu 2024

Sidang sengketa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) kembali berlanjut kemarin. MK kembali menggelar sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) (pilpres) 2024. Badan itu memeriksa para saksi dan ahli dari pemohon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin).

Dalam laman media sosial YouTube KPU RI kemarin, terlihat bagaimana sidang berlangsung. Nama seorang menteri pun muncul dalam persidangan itu.

"DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) membuat putusan tapi putusannya dibuat setelah proses kampanye selesai, dan dikatakan bahwa menteri, sebut saja Zulkifli Hasan telah melakukan pelanggaran, mengenai kampanye, mengenai cuti kampanye, dan putusannya hanya menegurnya saja," kata tim hukum Timnas Amin Bambang Widjojanto menyebut Menteri Perdagangan RI.

"Dalam perspektif keahlian saudara saksi, saudara ahli, bagaimana putusan itu, yang tidak mengubah kampanye bansos berulang-ulang kali" katanya.

Sebelumnya, kuasa hukum AMIN memang meminta MK menghadirkan empat menteri sebagai saksi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Empat menteri tersebut yaitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Tim Hukum Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga mendukung permintaan kubu AMIN terkait pemintaan tersebut. Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan kesaksian dari dua kementerian itu penting untuk dihadirkan oleh MK.

Sidang MK juga panas oleh tuduhan penyaluran bantuan sosial (bansos) oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai melanggar Undang-Undang dan menguntungkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sidang MK masih akan berlanjut pada hari ini, Selasa (2/4/2024). Agenda sidang adalah Pembuktian Pemohon (Mendengarkan keterangan ahli dan saksi Pemohon dan Pengesahan alat bukti tambahan Pemohon) dari pihak paslon Ganjar-Mahfud.

Indeks Dolar Terbang, Awas Rupiah Makin Melemah
Indeks dolar AS terbang pada perdagangan kemarin, Senin (1/4/2024) ke posisi 105, 109. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 13 November 2023 atau hampir empat bulan terakhir.
Penguatan indeks dolar ini mengindikasikan jika dolar AS tengah diburu investor. Kondisi ini bisa berimplikasi pada rupiah karena penguatan indeks dolar bisa juga menjadi sinyal jika aset berdenominasi rupiah tengah dijual investor karena mereka memilih membeli dolar AS.

JOLTS Jobs Opening AS

Pada malam hari ini waktu Indonesia, Amerika Serikat (AS) akan merilis data tenaga kerja berupa pembukaan lapangan kerja JOLTS periode Februari 2024.

Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan pembukaan lapangan kerja JOLTS akan cenderung menurun menjadi 8,79 juta lapangan kerja, turun dari Januari lalu sebanyak 8,86 juta lapangan kerja.

Jika data tersebut benar demikian, maka sektor tenaga kerja di AS cenderung mulai mendingin, meski data tenaga kerja lainnya masih berpotensi panas.

Data ini tentunya akan menjadi pantauan pasar global dan tentunya bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), mengingat data ini dapat digunakan sebagai acuan The Fed untuk menentukan arah kebijakan suku bunga acuan kedepannya.

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell kembali menegaskan bahwa mereka tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, karena para pembuat kebijakan menunggu lebih banyak bukti bahwa inflasi terkendali.

"Fakta bahwa perekonomian AS tumbuh dengan kecepatan yang solid, fakta bahwa pasar tenaga kerja masih sangat, sangat kuat, memberi kami kesempatan untuk sedikit lebih percaya diri mengenai penurunan inflasi sebelum kami mengambil langkah penting dalam perekonomian AS, memotong suku bunga," kata Powell pada di sebuah acara di Fed bagian San Francisco, Jumat (29/3/2024).

Data inflasi baru yang dirilis sebelumnya "cukup sesuai dengan ekspektasi kami," katanya. Namun Powell menegaskan kembali bahwa penurunan suku bunga tidak akan tepat sampai para pengambil kebijakan yakin bahwa inflasi berada pada jalur menuju 2%, tingkat yang mereka anggap tepat untuk perekonomian yang sehat.

Saat ini, investor memperkirakan bank sentral AS akan melakukan pemotongan pertama pada bulan Juni. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, investor melihat peluang 70% bahwa The Fed akan memulai siklus pelonggarannya pada pertemuan Juni.

Simak Rilis Data dan Agenda Hari Ini

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  1. Rilis data final PMI manufaktur Australia periode Maret 2024 (05:00 WIB),
  2. Rilis data inflasi Korea Selatan periode Maret 2024 (06:00 WIB),
  3. Meeting minutes bank sentral Australia (07:30 WIB).
  4. Sidang sengketa pilpres MK (08.00 WIB)
  5. RDP Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Kepala BMKG, dan Kepala BNPP di ruang rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta (10.00 WIB),
  6. Konferensi pers virtual Rapat Dewan Komisioner Bulanan Maret 2024. Narasumber: seluruh anggota dewan komisioner OJK,
  7. Rilis data final PMI manufaktur Uni Eropa periode Maret 2024 (15:00 WIB),
  8. Rilis data final PMI manufaktur Inggris periode Maret 2024 (15:30 WIB),
  9. Rilis data pembukaan lapangan kerja JOLTS Amerika Serikat periode Februari 2024 (21:00 WIB).

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (09:00 WIB),
  2. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Hensel Davest Indonesia Tbk (13:30 WIB),
  3. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (14:00 WIB),
  4. Cum date dividen tunai PT Bank Danamon Tbk,
  5. Ex date dividen tunai PT Bank BTPN Tbk.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sumber Berita / Artikel Asli : cnbc

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved