Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Menohok! Fahri Hamzah Balas Musni Umar: Jangan Ngomong Perasaan, Malu Sama Fajar Sad Boy


Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menanggapi kritikan mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar soal Anies Baswedan gagal menjadi capres 2024. 


Mulanya, Musni Umar berharap Fahri Hamzah mengeluarkan pernyataan yang dapat merangkul. 


“Saya pernah jadi narasumber dalam diskusi yang dilaksanakan Partai Gelora. Saya berharap bung Fahmi (Fahri, red) membuat pernyataan yang merangkul untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat bukan menyerang. Apalagi yang di serang Mas Anies,” ucapnya dalam unggahannya, Selasa, (3/1/2023).


Menanggapi hal itu, Fahri meminta agar Musni Umar tak melulu menggunakan perasaan.


“Pak rektor jangan ngomong perasaan…malu sama fajar sad boy,” jawab dia.

 

Diketahui eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah dideklarasikan sebagai Bacapres 2024 dari Partai NasDem.


Meski begitu, Anies ternyata belum benar-benar pasti bisa maju ke Pemilu 2024.


Ia mendorong kandidat-kandidat calon presiden untuk dengan berani memperdebatkan ide dan gagasan yang dimiliki.


Tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki gagasan antitesis dari kebijakan Presiden Joko Widodo saat ini.


"Yang akan meneruskan gagasan Pak Jokowi soal Ibu Kota, bicara secara lantang. Yang menolak juga (bicara secara lantang), jangan diam-diam. Sekarang ini kan diam-diam," kritik Fahri, dikutip pada Minggu (1/1/2023).


Pembicaraan itu jadi penuh nuansa sindiran dan diduga bermuara pada pembahasan soal nasib Anies di Pemilu 2024.


"Berarti bagus dong kalau yang biru tua itu terang-terangan (deklarasi)? Kan udah terang-terangan dideklarasikan," ujar Mamat, yang diduga merujuk kepada Partai NasDem dan Anies.


"Tapi nggak ada ikatan," sanggah Fahri, lalu membocorkan dugaannya. "Kalau dugaan saya nih, maaf ya saya bocorin, nggak jadi."


Fahri menilai seharusnya para kandidat capres bertarung gagasan terlebih dahulu sebelum partai-partai politik membentuk koalisi. Sehingga koalisi yang terbentuk bukan sekadar untuk mendukung ketokohan atau paham kelompok tertentu, melainkan untuk memperjuangkan gagasan.


Menurut Fahri, sebaiknya pencalonan presiden dilakukan dalam tiga tahap yang sekaligus dapat mencegah politik uang. Awalnya adalah dengan diberinya izin setiap partai politik untuk mengajukan capresnya sendiri yang sekaligus menjadi juru bicara.


"Tahap satu kita bicara identitas dan visi misi partai. Tahap dua gimana dia menyelesaikan masalah dari masalah yang ada solusinya apa. Tahap ketiga baru calonmu siapa," jelas Fahri.


"Kalau jubirnya sudah ada, berarti kan calonnya sudah ada. Maka calon lah yang akan membawa, sosialisasi kepada masyarakat. Enak, rakyat nonton jadi cerdas, 'Oh begitu gunanya. Oh jadi kita milih ini bukan karena dikasih sembako. Kita milih ini bukan karena serangan fajar ya. Kita milih ini bukan karena satu kelompok sama kita'. Bukan. Tapi dari gagasan," pungkasnya.


Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved