Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

RI Kebanjiran Migas, Dua Sumur di Riau Ini Jadi Bukti

 

 Kontribusi hulu migas di Kepulauan Riau akan terus meningkat dimasa yang akan datang dan akan berdampak positif bagi pencapaian lifting secara nasional.

Hal itu dipaparkan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus di hadapan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, di Gedung Daerah Kota Tanjung Pinang, Selasa 20 Februari 2024 lalu.

Rikky menjelaskan lifting migas Provinsi Kepulauan Riau tahun 2023 tercatat diatas target APBN yang telah ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 12,720 barrel oil per day (BOPD) atau mencapai 111% dari target.

"Di tahun 2024, target lifiting terus meningkat yang mencapai sekitar 17.491 BOPD," katanya lewat keterangan tertulis (2/3/2024).

Rikky Rahmat Firdaus, menyampaikan capaian kinerja lifting tahun 2023 Provinsi Kepulauan Riau yang berada diatas target APBN dengan rata-rata sebesar 12,720 BOPD atau 111%.

Sedangkan total salur gas mencapai 90 MilIar British Termal Unit (BBTU).

"Untuk rencana kerja tahun 2024 target lifting diharapkan kembali bisa memenuhi target APBN yang ditingkatkan menjadi 17,491 BOPD dan 229 MMSCFD gas," paparnya.

Capaian salur gas ini berkontribusi sekitar 7% bagi pencapaian secara nasional.

Untuk mencapai target tersebut, SKK Migas dan Medco EP Natuna telah menetapkan program pengeboran yang masif.

Medco EP Natuna telah melakukan pengeboran Ofshore sebanyak 8 sumur, Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan 5 sumur atau mencapai 160%.

Selain itu terdapat dua proyek yang telah onstream dari optimalisasi pengembangan lapangan gas Bronang dengan kapasitas 65 MMscfd dan Gajah Baru Further Compression Project (GBFCP) sebesar 117 MMScfd.

Nilai investasi keduanya mencapai US$ 97 Juta. Untuk tahun 2024 terdapat tambahan 6 sumur eksploitasi dan proyek West Belut kapasitas produksi gas 50 MMSCFD serta proyek Anoa Further Compression Project (AFCP) dengan kapasitas fasilitas dan estimasi produksi 117 MMSCFD.

"Diharapkan dari fasilitas produksi Forel dan Bronang yang sempat tertunda penyelesaiannya, dapat menambah produksi sebesar 10.000 BOPD dan 43 MMSCFD di kwartal III tahun 2024," ungkap Rikky. 

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved